Pengertian, Jenis dan Contoh Majas Bahasa Indonesia

Dalam pembuatan karya sastra pasti tidak terlepas dari yang namanya Gaya Bahasa atau Majas. Penggunaan majas selalu digunakan para pengarang atau pembuat sastra untuk membuat karya sastra. Dengan menggunakan majas maka dapat menambah keindahan serta dapat membuat karya sastra menjadi lebih menarik. penggunaan majas memberikan warna tersendiri dalam pembuatan karya sastra. yang tentunya jika kita akan membuat karya sastra lebih baik kita harus memahami dan mengerti apa itu Gaya Bahasa atau Majas. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi mengenai Pengertian Majas, Jenis-jenis Majas dan Contoh kalimat Majas. Berikut ini penjelasannya,

Pengertian, Jenis-jenis, dan Contoh kalimat Majas/ Gaya Bahasa,
GAYA BAHASA (MAJAS): Penggunaan Bahasa Indah  
Pengertian
Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa yang dapat membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.  

Jenis Jenis Majas:
a. Majas Perbandingan 
1. Antonomasia: menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifat yang menonjol (si cantik, si pintar). Contoh kalimat: Dia itu si cerdas di kelas kita. 
2. Simile/ Asosiasi: membandingkan dua hal sesuai keadaan (menggunakan kata bagai, bak, seperti). Contoh kalimat: Kau bagai bintang yang bersinar terang di malam hari. 
3. Metafora: membandingkan secara langsung atas dasar sifat yang sama (raja hutan, raja siang, tulang punggung). Contoh kalimat: Dialah pujaan hatiku.  
4. Simbolik: menggunakan benda lain sebagai symbol/ perlambangan (cinta monyet, kambing hitam). Contoh kalimat: Orang itu telah diadili di meja hijau 
5. Personifikasi: menganggap benda mati seolah-olah hidup/ penginsanan. Contoh kalimat: Tembok menjadi saksi bisu janji kita. 
6. Dispersonifikasi: pembedaan. Contoh kalimat: Kau adalah air dan Aku adalah api. 
7. Alegori: perbandingan jauh. Contoh kalimat: Mendapatkan hatimu bagaikan menghitung jumlah bintang yang ada di langit. 
8. Antitesis: dua kata yang berlawanan. Contoh kalimat: susah-senang hidup ini kita yang menentukan.
b. Majas Pertentangan 
1. Hiperbola: melebih-lebihkan. Contoh kalimat: Dia cantik hingga dunia pun kagum padanya. 
2. Litotes: merendah-rendahkan. Contoh kalimat: Aku hanya bisa memberi hadiah kecil ini. 
3. Ironi: sindiran yang mempunyai makna berlawanan dengan makna sebenarnya. Contoh kalimat: Suaramu merdu sekali, hingga telingaku sakit mendengarnya. 
4. Satire: sindiran atau ejekan yang mengarah ke kritik. Contoh kalimat: Suara yang sekeras ini kau masih tidak dengar, apa kau sudah tuli.  
5. Paradoks: pernyataan yang berlawanan dengan pendapat umum/ kebenaran. Contoh kalimat: Kaulah cahaya yang terang di malam yang gelap ini. 
6. Klimaks: berurutan semakin memuncak. Contoh kalimat: Dari TK, SD, SMP hingga kini SMA aku selalu berprestasi. 
7. Antiklimaks: berurutan dari tinggi ke rendah. Contoh kalimat: Baik kalangan atas, kalangan menengah, dan kalangan bawah, mereka sama di mata Tuhan.

c. Majas Pertautan 
1. Metonimia: ungkapan pengganti nama. Contoh kalimat: Dia ke sekolah naik bebek.
2. Sinekdoke: 
    Parsprototo: bagian pengganti keseluruhan. Contoh kalimat: Sudah lama dia tak kelihatan batang hidungnya. 
    Totemproparte: keseluruhan pengganti bagian. Contoh kalimat: Indonesia menjadi tuan rumah Asean Games. 
3. Alusio: merujuk pada peristiwa, legenda, atau kejadian. Contoh kalimat: Cinta mereka seperti kisah Romeo dan Juliet. 
4. Eufisme: kata-kata yang lebih sopan (berubah akal (gila), tunarungu, tunawisma). Contoh kalimat: Dia adalah seorang tunawisma. 
5. Elipsis: penghilangan salah satu unsur kalimat. Contoh kalimat: Ayah baru akan dari Bandung nanti siang. (pulang)

d. Majas Perulangan
1. Aliterasi: perulangan bunyi konsonan. Contoh kalimat: Bila biduan berani berkicau.
2. Asonansi: perulangan bunyi vocal. Contoh kalimat: Anak dara aman dijaga.
3. Antanaklasis: mengulang kata yang sama, tapi maknanya berbeda. Contoh kalimat: Buah tangan ibu menjadi buah bibir tetangga.
4. Anafora: pengulangan kata di awal kalimat. 
Contoh kalimat:
        Indahnya desaku, tempat yang penuh keramah-tamahan.
        Indahnya desaku, dengan udara yang segar dan sejuk.
5. Simploke: pengulangan kata di awal dan di akhir secara berturut-turut. 
Contoh kalimat: 
       Kau berkata tidak, Tetapi aku sudah tahu. 
       Kau bersembunyi dariku, Tetapi aku sudah tahu.

Sekian sekilas penjelasan mengenai gaya bahasa atau majas serta contoh kalimatnya. Semoga dengan tulisan ini dapat menambah ilmu kita mengenai gaya bahasa atau majas. Jika ada kesalahan dalam penulisan kata saya mohon maaf. Saya ucapkan terimakasih karena sudah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pengertian, Jenis dan Contoh Majas Bahasa Indonesia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Sena

No comments:

Post a Comment